PR ku yang satu udah selesai. Mencoba ngumpulin iasma 88 yang berada di Pekanbaru.
2 hari sebelum hari H kedatangan Dewi dari Jakarta, aku confirm teman yang domisili di P.Baru. Ada Titin, Weni,Herlinda, Azizah-Adek,AA’ Desy Marselly, Ravides Salam dan Devi Mardaleni. Weni,Af dan Linda menjawab gak bisa dating. Af masih dinas, Linda dan Weni sedang ada kegiatan sekolah anak-anak mereka. Yang siap Adek-Azizah dan Desy. Aku yang mengatur transportasi dan lokasi ngumpul….sampai Sabtu pagi semuanya OK, Tempat diatur Adek, trtansport Desy,
Karena Sabtu ini mau ngumpul , kali ini aku tidak bawa kendaraan. Sekali-sekali jadi nyonya besar duduk manis disamping ‘sopir’ yang pagi itu ,manis sekali bersedia mengantar ke kampus, bawain laptop dan mengingatkan sarapan dimobil saja karena anak-anak hampir telat kesekolah. Izin kongkow sampai malam dan bebas tugas rumah tangga sudah dikantongi . Duh pengertiannya dikau sayang..Taapi tiba-tiba Desy telpon kalau mertuanya sakit dan tidak bisa ikut..Aku yang sudah separo jalan gak mungkin balik lagi ngantar hubby pulang lalu aku yang bawa mobil ke kampus dan reuni secara aku suka tulalit kalau mencari alamat. Lagian pake mobil ini aku kan tengsin…apa kata dunia… gak cocok banget, mobil 4WD yang biasa masuk proyek bwt ngajak Dewi keliling kota…..entar disangkain mau OFF ROAD….
Sempat kecewa juga, but the show must go on. Jam 8 aku telpon Dewi ternyata udah mendarat….benar, sebentar lagi bakal ketemuan ..gak cuma didunia maya..Telpon dari Weni dan Rafides bertubi2 minta maaf tidak bisa dating. Sampai2 Af nawarin dating ke rumahnya sj di Pangkalan Kerinci kira2 1 jam perjalanan dari kota. Pagi sampai jam 14;00 aku masih ada kegiatan begitu juga dgn Dewi . Saat aku dan Dewi sama-sama Free, tak satupun teman yang bisa kumpul.Aku menyesal setengah mati karena terlalu mengandalkan orang lain, lokasi Dewi yang lumayan jauh dari tempatku,membuat ku panic. terpikir akan menggu nakan taxi, yang penting aku bisa kerumah tempat Dewi menginap.Baru setelah itu diajak ke Rumbai untuk ngambil mobil..Uh bener 2salahh perhitungan. Tapi kegelisahan ku terobati, Desy akhirnya dating menjemput dengan catatan dia pengen ketemuan juga walau Cuma sebentar, karena Dewi adalah sohib kentalnya di SMA.Satu jam aku menunggu, Adek dan Wal malah balik bikin statement..”kok baru sekarang memberi tahu…. hari ini kami….bla…bla…bla” …benyanyah namanya kata orang Taluk, telpon ku kemarin apa…kacang goreng????
3 kali nyasar mencari alamat, waduh ketahuan sekali kami ini ibu rumahan. Akhirnya ….saat yang ditunggu tiba…………bertiga kami cerita a…b…c..sampai Desy pamit jam 17;00, tinggallah kami berdua melanjutkan nostalgia,berbagai masalah,bertukar cerituar keluarga, mama dan almh mamanya Dewi.Masih ada harapan …ada seorang teman yang bersedia dating namanya Derixon. Aku tidak begitu ingat yang mana, tapi senang. Mungkin karena merasa bersalah jam 18 Adek menelpon, membuat alas an-alasan langsung aku cut dan mengatakan kami sudah berada dihalaman PMC. 10 menit dari tempat Dewi kami benar-benar di halaman PMC,. Waktu magrib sudah masuk. Derixon yg biasa disapa Ade, shalat dulu bersama suami Dewi. Kami menunggu di pintu keluar. Ade dan mas Maman duluan sampai dan menyebutkan tidak ada Aa dan Adek dimushala. Lucunya Dewi langsung teriak memanggil…” ADEEEK” begitu melihat sosoknya di remang gelap. Upsss…hal ini menarik perhatian pegawai disana, sang boss dipanggil nama doing, bisa kualat. Prof Suheimi masuk bersama istri, cepat2 kami salami,,beliau sangat ramah dan appreciate dengan kami 88…mereka berlalu barulah Adek dating bersama AA. Tidak bisa mengelak lagi merka berdua kami paksa menemani makan malam…Jadilah kami meluncur kea rah RM Pondok Patin, sebelumnya kami ganti mobil dulu karena di mobil Ade tidak muat. Pertama2 gaya si Adek masih dibuat-buat sok serius, nelponin krunya ngarahin ini dan itu…Dewi langsung menyampaikan protes dari beberapa teman yang agak terganggu dengan gayanya yang sok jaga image, kehilangan selera humor.Bosan mendengar alibinya aku nyanyikan lagu lama kenangan bio3….hancur deh………sekejap mata gokilnya si Adek kumat…Tak hentinya kami becanda lagi sambil mengulang-2lagu tersebut dan mencoba-coba gerakan tangan…Makan malam yang nikmat….Hangat terasa, bila kuingat gayamu…gelitik cinta…..dst… Ku temui matamu isyaratkan cinta …dst….syairnya tidak begitu berarti bagi kami, tapi kenangan yang membahagiakan itu seketika muncul membuat suasana santap malam lebiiih nikmat……Malam makin merambat saatnya kami berpisah. Diteras rumahku Dewi berpamitan …besok sore kembali ke Jakarta. Tapi untuk teman2 yang diPekanbaru kita akan susun rencana pertemuan berikutnya………….
2 hari sebelum hari H kedatangan Dewi dari Jakarta, aku confirm teman yang domisili di P.Baru. Ada Titin, Weni,Herlinda, Azizah-Adek,AA’ Desy Marselly, Ravides Salam dan Devi Mardaleni. Weni,Af dan Linda menjawab gak bisa dating. Af masih dinas, Linda dan Weni sedang ada kegiatan sekolah anak-anak mereka. Yang siap Adek-Azizah dan Desy. Aku yang mengatur transportasi dan lokasi ngumpul….sampai Sabtu pagi semuanya OK, Tempat diatur Adek, trtansport Desy,
Karena Sabtu ini mau ngumpul , kali ini aku tidak bawa kendaraan. Sekali-sekali jadi nyonya besar duduk manis disamping ‘sopir’ yang pagi itu ,manis sekali bersedia mengantar ke kampus, bawain laptop dan mengingatkan sarapan dimobil saja karena anak-anak hampir telat kesekolah. Izin kongkow sampai malam dan bebas tugas rumah tangga sudah dikantongi . Duh pengertiannya dikau sayang..Taapi tiba-tiba Desy telpon kalau mertuanya sakit dan tidak bisa ikut..Aku yang sudah separo jalan gak mungkin balik lagi ngantar hubby pulang lalu aku yang bawa mobil ke kampus dan reuni secara aku suka tulalit kalau mencari alamat. Lagian pake mobil ini aku kan tengsin…apa kata dunia… gak cocok banget, mobil 4WD yang biasa masuk proyek bwt ngajak Dewi keliling kota…..entar disangkain mau OFF ROAD….
Sempat kecewa juga, but the show must go on. Jam 8 aku telpon Dewi ternyata udah mendarat….benar, sebentar lagi bakal ketemuan ..gak cuma didunia maya..Telpon dari Weni dan Rafides bertubi2 minta maaf tidak bisa dating. Sampai2 Af nawarin dating ke rumahnya sj di Pangkalan Kerinci kira2 1 jam perjalanan dari kota. Pagi sampai jam 14;00 aku masih ada kegiatan begitu juga dgn Dewi . Saat aku dan Dewi sama-sama Free, tak satupun teman yang bisa kumpul.Aku menyesal setengah mati karena terlalu mengandalkan orang lain, lokasi Dewi yang lumayan jauh dari tempatku,membuat ku panic. terpikir akan menggu nakan taxi, yang penting aku bisa kerumah tempat Dewi menginap.Baru setelah itu diajak ke Rumbai untuk ngambil mobil..Uh bener 2salahh perhitungan. Tapi kegelisahan ku terobati, Desy akhirnya dating menjemput dengan catatan dia pengen ketemuan juga walau Cuma sebentar, karena Dewi adalah sohib kentalnya di SMA.Satu jam aku menunggu, Adek dan Wal malah balik bikin statement..”kok baru sekarang memberi tahu…. hari ini kami….bla…bla…bla” …benyanyah namanya kata orang Taluk, telpon ku kemarin apa…kacang goreng????
3 kali nyasar mencari alamat, waduh ketahuan sekali kami ini ibu rumahan. Akhirnya ….saat yang ditunggu tiba…………bertiga kami cerita a…b…c..sampai Desy pamit jam 17;00, tinggallah kami berdua melanjutkan nostalgia,berbagai masalah,bertukar cerituar keluarga, mama dan almh mamanya Dewi.Masih ada harapan …ada seorang teman yang bersedia dating namanya Derixon. Aku tidak begitu ingat yang mana, tapi senang. Mungkin karena merasa bersalah jam 18 Adek menelpon, membuat alas an-alasan langsung aku cut dan mengatakan kami sudah berada dihalaman PMC. 10 menit dari tempat Dewi kami benar-benar di halaman PMC,. Waktu magrib sudah masuk. Derixon yg biasa disapa Ade, shalat dulu bersama suami Dewi. Kami menunggu di pintu keluar. Ade dan mas Maman duluan sampai dan menyebutkan tidak ada Aa dan Adek dimushala. Lucunya Dewi langsung teriak memanggil…” ADEEEK” begitu melihat sosoknya di remang gelap. Upsss…hal ini menarik perhatian pegawai disana, sang boss dipanggil nama doing, bisa kualat. Prof Suheimi masuk bersama istri, cepat2 kami salami,,beliau sangat ramah dan appreciate dengan kami 88…mereka berlalu barulah Adek dating bersama AA. Tidak bisa mengelak lagi merka berdua kami paksa menemani makan malam…Jadilah kami meluncur kea rah RM Pondok Patin, sebelumnya kami ganti mobil dulu karena di mobil Ade tidak muat. Pertama2 gaya si Adek masih dibuat-buat sok serius, nelponin krunya ngarahin ini dan itu…Dewi langsung menyampaikan protes dari beberapa teman yang agak terganggu dengan gayanya yang sok jaga image, kehilangan selera humor.Bosan mendengar alibinya aku nyanyikan lagu lama kenangan bio3….hancur deh………sekejap mata gokilnya si Adek kumat…Tak hentinya kami becanda lagi sambil mengulang-2lagu tersebut dan mencoba-coba gerakan tangan…Makan malam yang nikmat….Hangat terasa, bila kuingat gayamu…gelitik cinta…..dst… Ku temui matamu isyaratkan cinta …dst….syairnya tidak begitu berarti bagi kami, tapi kenangan yang membahagiakan itu seketika muncul membuat suasana santap malam lebiiih nikmat……Malam makin merambat saatnya kami berpisah. Diteras rumahku Dewi berpamitan …besok sore kembali ke Jakarta. Tapi untuk teman2 yang diPekanbaru kita akan susun rencana pertemuan berikutnya………….