Undangan ke Baitullah (2)


 

(2)

Pergolakan batin dan perjuangan untuk mendapatkan kesepakatan  keikutsartaan umrah sungguh melelahkan. Bagi keluarga kami loh ya agak sedikit lebay. Apalagi bagi diriku , peningkatan hidup dalam sisi religius terasa seperti siput, pelaaaan . Mungkin berawal dari ikut –ikutan ketika kita berada dilingkungan teman-teman yang salihah.

Awal dulu memakai jilbab, karena disuruh atasan yang kader PKS. Meski suami dan papa tidak begitu respek ( semoga kalian bedua diampuni Allah karena membiarkan aku buka aurat dulu..). Meski kalau ketemu kawan kuliah suka diketawain udah íbu guru banget. Lain lagi ketika senior kami dikantor, mulai dari direktur, dan kapala bidang  selalu shalat tepat waktu berjamaah, rajin puasa senin kamis dan hapalan surah. Saya yang masih  ''anak bawang”, kalau meeting atau mengikuti perjalanan dinas sering bersama beliau-beliau itu, “terpaksa”mengikuti kebiasaan mereka.  Bagaimana tidak jika  dalam suatu perjalanan mereka berpuasa, aku yang kelaparan karena belum sarapan, akhirnya ikutan puasa. Besok-besok puasa beneran biar tidak terasa kelaparan. Begitu juga dengan shalat, walau rapatnya sedang berapi-api, begitu azan berkumandang , semua berhenti...haha nafas masih ngos-ngosan harus diturunkan dengan wudhu. Alhamdulillah semuanya jadi nikmat.

Panggilan hati untuk berhaji atau umrah kembali kupertanyakan. Batinku apakah aku ingin umrah /haji hanya ikut orang lain? Tentunya ya...bagaimanapun itu pemicu namun kembalikan kepada ajaran Islam bahwa kita beribadah mengikuti nabi (yang saat ini diperlihatkan pada ulama dan orang salih), Atau datang pemikiran bahwa aku tertarik untuk berumrah karena ingin dilihat keren mengikuti trend.... artis saja bisa umrah, atau teman-teman lama ku di grup sekolah udah pada haji dan umrah...hiks hiks,,..aku beluuum. Parahnya ada perasaan takut kalau nanti di Makkah kita akan mendapat peristiwa apa keburukan selama ini akan terjadi. Aku suka mencela, berburuk sangka dll membuat nyali ku ciut.

Benarkah semua yang dipikiran ku itu?

Ya mama ku yang menyemangati ku lagi . Ayo luruskan niat, pasrahkan diri pada Allah, bertaubat, tingkatkan ibadah. Ayo mulai latihan untuk mengendalikan lidah, mata, telinga, kaki, semua anggota tubuh. Beratnya menyeret tubuh untuk bangun 2/3 malam disambung sahur,shalat-shalat sunnah rawatib, berpuasa, shalat fardu berjamaah. Sulitnya kepala ini menyimpan doa-doa amalan selama ibadah di Madinah, Baitullah,Tawaf dan Sai.

Jika mulai ada perbedaan pendapat, kami sama-sama mengingatkan ...jaga lisan dan pikiran supaya tidak terbawa-bawa ke tanah suci


Ahh...euforia perjalanan spiritual, jatuh bangun meyakinkan diri, berjuang untuk meluruskan niat. Begitulah yang kurasakan.

(bersambung)


 

Undangan ke Baitullah (1)


Labbaik  Allahumma Labbaik .....

Tiap tahun kita mendengar seruan itu. Perasaan selalu haru biru ketika ikut melafazkan panggilan tersebut... Ya kami datang ya Allah..kami datang

Tapi kapankah kami datang atas undangan Mu ya Allah ya Rahim.

 
Rasanya kalu dihitung-hitung secara matematika, penghasilan ku dan suami tidak akan pernah cukup untuk menunaikan rukun islam yang ke lima ini. Karena setiap ada kelebihan sedikit kami belikan properti, entah tanah atau alasan anak masih sekolah dan perlu tabungan untuk sekolah mereka. Paling mencoba untuk menabung dengan membeli emas. Setelah dihitung-hitung pun belum akan cukup untuk berhaji atau umrah berdua.

Ketika  diberi oleh Allah kelebihan rezki, masih saja yang dibeli hal-hal penunjang kesenangan dunia. Kalau tadinya cukup 1 penginnya nambah, Udah 2 pengen yang statusnya naik, gengsinya double dan sebagainya

Suatu hari aku dipanggil  kepala sdm yang akan pensiun. Bapak itu berpamitan dan memanggil ku secara khusus untuk menasihati bahwa sudah saatnya aku dan suami melaksanakan haji/umrah. Karena menurut beliau sebenarnya kami sudah mampu untuk mendaftar. Ketika saya membantah kalau anak-anak masih sekolah dan butuh biaya kuliah, beliau marah. Saya juga berdalih harus punya simpanan ketika anak harus menikah dst. Lalu beliau menyarankan saya untuk rutin shalat dhuha dan tahajut agar diberi rezki dan kemudahan oleh Allah Subhanahuwa taála . Inshaa Allah akan dimudahkan

Semua saran beliau sebenarnya sudah aku laksanakan. Mungkin saat itu Allah memang belum berkenan mengundang kami. Sudah beberapa jalan tebuka didepan mata, selalu ada penghalang. Alasan yang paling klise saat itu kami masih punya hutang!! Karena dari berbagai literatur  mengatakan untuk berangkat haji/umrah kita harus bebas hutang,

Memang pintu rezki itu datang dari mana saja. Tapi ketika aku sudah mantap ingin mendaftar, suami masih punya alasan-alasan. Diantaranya yang merasa masih banyak dosa lah, anak-anak masih sekolah, atau pertanyaannya “apakah kita sudah mampu?. Menyamakan visi ini yang paling sulit. Debat panjang masih saja berlangsung sampai pada suatu ketika, saat kami membesuk ayah teman lama kami sakit, disitu mungkin Allah menitipkan undangan. Teman kami bercerita mengenai umrah mereka sekeluarga. Suka duka, dan apa saja yang dipersiapkan sebelum berangkat. Sekaligus disetiap cerita nya terselip ajakan “ayo dong berangkat umrah saja dulu”. Termasuk ayah teman yang sedang sakit itu yang umurnya sudah 89 tahun, sambil tersengal-sengal menyuruh kami segera ber umrah.

Pulang dari rumah sakit, sepanjang perjalanan kami diskusi dan lebih tepatnya berdebat. Aku sedikit memaksa. Ya,, akhirnya suami mulai luluh. Maka mulailah aku berburu tavel biro. Mulai umrah paket sederhana sampai haji plus. Beberapa brosur sudah aku dapatkan. Sudah mulus jalan mendaftar? BELUM.  Kami berdebat lagi masalah waktu yang sama –sama cocok dengan pekerjaan masing-masing. Keadaan stug...tidak ada kemajuan. Walau secara ibadah kami sudah mulai berlomba meningkatkannya tapi buku panduan umrah tidak disentuh oleh suamiku. Lalu tiba-tiba si teman menelpon akan main ke rumah karena dia akan berpamitan kembali ke Lombok. Padahal biasanya kalau balik cuma lewat telepon. Seperti ini:

“Mul aden baliak lai...maaf lahir batin yo...salam ka si wid jo anak-anak”...........cusss berngkat

Kali ini sebelum berangkat, dia akan ke rumah... aku yakin kedatangannya ke rumah kami membawa pesan alias undangan ke 2. Aku  segera pulang karena saat itu masih di kantor. Sayangnya sampai di rumah, si teman sudah pulang. Aku tidak menanyakan apa yang mereka bincangkan dan langsung saja bertanya “kapan kita membayar uang muka umrah “. Suami menjawab dengan muka berseri-seri “Besok sore”... tralalala,,,besok sore masih 30 jam lagi,  aku tidak sabar.
 
(bersambung)

Khatam Kaji

Sudah menjadi kewajiban bagi anak anak muslim untuk belajar membaca Alquran dan menulis huruf Hijaiyah yang disebut mengaji. Seperti  masa kecil ku dulu belajar membaca dan menghapal surat-surat pendek sambil bermain. Tapi namanya anak-anak, kalau guru mengaji datang kerumah kami akan mencari cari alasan untuk tidak mengaji. Masa itu tidak ada PR dari sekolah jadi alasan banyak PR tidak ada. nah tuh...dulu alasannya gak ada...akhirnya kena omel ortu, Bapak guru juga sudah maklum dan mengeluarkan jurus bercerita kisah nabi-nabi. Setlah itu baru mengeja huruf Alif....Ba....Ta,,,dst ,,,,gggrrrrhhh syusyah. Tapi akhirnya masa-masa mengaji dirumah berakhir dengan hanya mampu membaca dua suku dan baris atas, bawah, depan...belum tahu namanya tanwin,..tasdiq dll. Dilanjutkan dengan masuk sekolah madrasah sepulang sekolah reguler. Yang aku ingat kalau hendak mengaji ..dari rumah niatnya cuma 1...main tali merdeka. Lainnya tidak.. apakah ada hapalan surat pendek, doa-doa ..apalagi hadis,...hmmmmm engga tuuh.

Tiba saatnya Khatam Quran dengan keahlian; mengingat tanda baca, cara membaca surat yang akan dibaca pada saat penjurian. Paling 5 ayat. Itu pun bulak balik salah. Jujur saja semuanya karena wajib belajar saja, tanpa memahami apa yang dibaca tujuannya, manfaatnya.. pokoknya KHATAM
Setelah khatam, disekolah umum dalam pelajaran agama islam masih diwajibkan setor ayat-ayat beserta artinya. Masih hapalkah ?jwb: masih.....tau maknanya...? Hanya aku dan Allah lah yang tahu
Pagi tadi kepikiran membagikan angket ke teman-teman grup bio3..siapa yang khatam ngajinya dan dapat hadiah apa?

Pengen tahu ketika kita sudah bertahun-tahun ngapalin ayat, membetulkan bacaan, belajar terus menerus, sekali-sekali ikut taklim dan tahsin. Pahamkah kita dengan kitab suci kita, penuntun jalan kita menuju perjalanan panjang yang akan datang?
Ketika tersentak dengan kasus pejabat yang menistakan alquran, baru kita tersentak...ohhh dalam Alquran ada penuntunnya...Ketika adik kakak bertengkar mengenai warisan, baru melihat pada surat mana penuntun mawaris tsb. Begitulah ..

Kitab yang sepanjang hidup ini kita baca,..ayoooo imani...! Tidak perlu mengundang ahli tafsir dari Mesir atau pun madinah. Percayakan saja pada Alquran..Bukankah itu salah satu rukun iman??

(sambil menunggu hasil angket)
 

Pesan Singkat

Fira : '" Mi,..jemput"
Mm : Dimana ?
Fira : Kampus
Mm : Dah di kampus
Fira : Dimana?
Mm : Di rektorat
Fira : Fira  di Fakultas
Mm : 😛

Kasus lain
Mm : Ooo jadi udah dikenalin sama bosnya?
Fiki : dah
Mm : Apa tanggapannya, bagaimana wawancaranya?tadi sempat sarapan...makan apa?
Fiki: ga ada apa-apa
mm:..Fk

30 menit

Mm: Oii buyuang

Mm: 😬


Selanjutnya....
Mm : Jadi bagaimana?
Fk : Apanya?
Mm : Calon pekerjaan
Fk: Apa tu
Mm: Ada berita?
Fk :besok ditelpon
Mm: Ditelpon siapa?
Fk: Orang PT
Mm: PT yang akan menelpon Fiki?
Fk: Iya , besok
Mm: Grrrrrr

Yang Lain..Fira di kosannya

Fr: Maaaak
Mm: yop,,,apa naaak,..videonya ga bisa dilihat , apa tu?
Fr: Cumi
Fr: Fira mau lomba debat b.Inggris
Mm: Owh bagus itu...latihan cuap cuap,..llalu..bla..bla..bla,,,
         hdfkjhsdfglkj'sl;kh\sg;s
Fr:  ya
Mm:😠

Dunia bahasa yang aneh...kadang hanya dengan gambar saja telah mewakili segalanya bahkan kesalah pahaman pun....sghhhhh
 

Heyy Whats Upp??...

Mati-matian aku menolak ajakan teman untuk bergabung di grup alumni. Tapi akhirnya aku luluh juga ketika JA teman lama ku yang paling fenomenal memohon-mohon supaya grup kelas kami lebih seru kalau aku ikut bergabung. Bukannya mau sombong tidak mau kenal atau apa dengan teman-teman lamaku..bukan . Tapi kaena aku tahu dengan adanya wadah ini perhatian ku pada yang nyata jadi terganggu,....suerr hehehe..suka inget yang dulu-dulu
Tepat seminggu menjelang lebaran aku install WA..wait....! yihaa memang seruuuuu

Sayang percaturan politik di Indonesia akhirnya membuat kami terpecah-pecah dengan pemaksaan paham yang berbeda.Ada grup X...awal-awal penuh canda tawa,...ketika masuk ke ranah politik,...akhirnya berantem,,maki-makian dan berakhir,....".left"menyusul  di media sosial lainnya...menjadi unfriend....duh sedemikian seriusnya kah?

Bertambah parah ketika kasus penistaan agama mengemuka...bagi yang heboh sibuk mem posting dan share ajakan berdemo...Sebagai muslim sebagain besar kami setuju bahwa penistaan Alquran melukai hati kita yang beragama Islam, apalagi oleh pejabat negara. Tapi kalau tidak ikut mengomentari lalu dinilai pengecut atau munafik ?....wooooww gitu deh

Lalu pasca demo 411  ada statement2 bla....bla....bla yang sangant rasis,....kami mulai terusik jengah dengan kata makian yang kasar terhadap pemimpin yang katakanlah tidak sepaham. Maka sebagai anggota ada yang mengingatkan agar menghentikan sumpah serapah ini, tetapi dikatakan pendukung penista alquran? woooow lagi. Maka muncullah namanya sempalan grup A,B,C

Menyesal gabung ?..tidak,..kita masih berteman bukan? .saat ini masih banyak menghiburnya daripada menyakitkannya...Mari kita luruskan lagi persahabatan kita.. Biarkanlah teman yang tidak sependapat mencari jalannya. Semoga yang belum sepaham dapat saling menerima pemikiran orang lain. Dan mari kita sama-sama belajar menulis tanpa sumpah serapah
 (saya juga belajar untuk mengendalikan diri)