Safari Buka Bersama

Tradisi dari tahun ke tahun adalah acara "Buka bersama". Kali ini bukbernya beriringan tanggal. Mulai tanggal 4,5dan 6 September 2009.
Tanggal 4 September bukber dikantor bersama para kepala sekolah dan pengaurus Yayasan. Persiapan panitia tidak berlebihan tapi menunya enak banget. Ada ayam suwir, Dendeng, sop kimlo dan gado-gado. Menu tajilnya ada es teller dan kue-kue asin dan manis. Panitia memilihkan kue Sus buah 2 tangkup yang gede, ditambah kroket, dan entah apalagi yang ukurannya jumbo.Sebelum buka semuanya jadi keliatan super jumbo.

Sore jam 5 peserta sudah mulai datang langsung ke mushola untuk mendengar tausiah. Ustad sudah ulai duduk di mimbar. Tausiah hari itu mengenai safaat dari Alquran. Diterangkan minimal harus membaca 2 juz surat dalam sehari sehingga diakhir Ramadhan bisa meng khatamkan Alquran. Selama Ramadhan atau bulan yang penuh berkah ini amat sayang jika kita melewatkan 1 keabaikan saja. Banyak berzikir dan baca Alquran. Menurut ustad tersebut nanti di padang masyar yang jarak matahari hanya sejengkal, apa yang akan melindungi tubuh kita dari teriknya matahari. Maka jika kita rajin membaca Alquran, memahami maknanya dan mengamalkannya maka kita akan dipayungi oleh Safaat Alquran.

Akhirnya azan maghrib berkumandang. Berarak-arak kami ke meja prasmanan. Gelas-gelas teh manis hangat dan es teler berpindah dari meja ketangan -tangan peserta. Seteguk demi seteguk yang penuh syukur karena kami telah menyelesaikan kewajiban berpuasa hari itu. Piring-piring kertas sudah mulai terisi kue-kue. Aku melihat peserta sangat antusias menumouk kue-kue ke piring mereka. Masa Allah apakah kue sebanyak itu tidak membuat mereka kekenyangan sebelum pindah ke menu utama. Tuuh benarkan? karena waktu Magrib sangat terbatas kami juga harus shalat berjamaah. Dengan "terpaksa" teman-teman meninggalkan piring dengan kue yang masih bertimbun didalamnya. Mubazir.

Sesuai dugaanku ketika selesai shalat kami mulai santap malam, suasananya jadi tidak seru lagi karena masing-masing sudah kekenyangan. Maka panitia pun tersenyum puas. Berpanci-panci lauk akan segera dibagi kedalama plastik 1 kiloan untuk panitia yang telah menyiapkan segala sesuatu nya agar acara sukses.Bravo panitia,...kue susnya enak banget.

Tanggal 5 September bukber di kampus. Jam 17 30 aku sudah sampai tapi baru 5 mobil yang terparkir. Aku yang diantar suami dan anak-anak keliling dulu mencari tempat buka terdekat untuk keluarga ku yang pasti harus dekat mesjid kampus juga. Balik lagi kendaraan cuma nambah 3..tapi didalam ruangan ternyata acara tausiah kultum sedang berlangsung. Dengan agak malu-malu aku menyusup diantara ibu-ibu yang belum aku kenal. Kuedarkan pandangan, aku dapat mengenali 3 orang..tapi itu tidak lama 30 menit berikut aku sudah terlibat bisik-bisik kiri dan kanan...heibohhh.

Tajil sore itu bubur kacang hijau campur kolah pisang,....mmm.....mmm???!!****. Menu makan malam ,..What??? ada petai,...tak terkira bau mulut besok siang kalau ikut menyantap menu ini. dan uuurrrghhhh.......oh NO!...no comment
Yang paling seru adalah kembali acara membungkus lauk dan kue dan aku masih kebagian...hehehe panitianya sangat baik hati.

6 September 09 Berbuka bersama anak yatim,.. mudah-mudahan anak-anak ini bergembira karena mereka membawa 3 amplop berisi uang. Ibu-ibu warga telah menyiapkan tajil, ada yang nyumbang es buah, kurma dan nasi kotak. Malam itu berlanjut dengan nuzul Quran sampai jam 12 malam.

Jejak Reuni HUT Emas SMA 1 Bukittinggi



Kamis siang tgl 23 Juli 2009,..satu persatu kami datang ke sekolah yang sudah 21 tahun kami tinggalkan. Gedungnya masih sama, tapi ada beberapa tambahan bangunan dan pengalihan fungsi ruangan. Arah depan telah dibuka jadi lobi utama sekolah. Sementara dari samping kiri dan kanan masih dengan pintu besi masih seperti biasa.Di halaman belakang berdiri tenda besar dan pentas serta peralatan musik. Halamam dan dinding penuh dengan spanduk dan baliho Selamat datang alumni, HUT Emas, umbul-umbul dan tak ketinggalan marawa khas kota kita. Di tengah kota pun banyak baliho besar bertuliskan selamat datang alumni. Semua alumni yang datang registrasi di meja panitia , ditunggui adik-adik kelas yang manis-manis.

Acara “datang tampak muko” yang diadakan di tenda besar belakang sekolah dihadiri Bpk walikota Bukittinggi yang juga alumni SMA1 serta angkatan 60 an yang sudah sepuh. Kami bertemu ibu /bpk guru: bu Yusra Aini,Gustin,Nengsih,Marnida, Pak Baktar,Ermondri,Hokriwal,Nazarudin,Firdaus (guru sejarah) ,..Angt 88 yang sore itu datang Defiandra, Ewida, Syafitri,Dewi F,Adriani,Azmiati, Beny Azis, Yuselfanis,Aidil Fitri,Deni E, Surya Samudra (Cun) dll berkeliling ke kelas sambil bernostalgia menirukan gaya mengajar guru dan kejadian-kejadian yg unik. Meja kelas masih sama yaitu meja kayu yang sering kita coreti lalu dicat lagi..(mungkin sudah diganti tapi masih meja kayu) ruangan kelas ini belum layak untuk kelas SBI.,.dengan hiasan kelas yang menurut saya kurang enak dipandang. Acara resminya motivasi siswa oleh beberapa alumni sukses spt Firdaus 87

Malamnya berlanjut ‘ngupi-ngupi’ di bawah jam gadang. Malam itu di Bukittinggi gerimis dan terasa dingin.Peserta yang hadir diatas 30 orang. Kami berkenalan lagi sambil mengingat-ingat siapa dan wajahnya seperti apa 20 thn yg lalu….diantaranya ada Andy kaliang,Dhames, Yurizal .. Jam 12 malam setelah berfoto-foto dibawah jam gadang saya, Deni, Pis dan Nursal Fitri pamit pulang, sementara teman-teman lain meneruskan makan durian sampai jam 2 pagi, Sementara itu disekolah juga berlangsung “welcome party” sampai jam 1 malam

Jumat pagi tgl 24 Juli kami latihan basket di Lapangan Kantin –Sudirman, rencananya apak-apak menantang anak SMA1 dan amak-amak menantang angkt 79….Lah takepoh-kepoh induak-induak ko balari..tapi banyakan masih kurus-kurus spt Finna, Deni,Mimi,Wid ,Ad, Awi 89 yg juga istri Dhames dan Mira 92 istri Mbut Defianra…boleh dibilang masih “amuah balari” Cuma cepat sesak nafas…Selesai main basket mampir dulu di Simp Raya, manggasak teh talua

.Siangnya saya tidak bisa ikut bertanding karena harus bergabung dengan IASMA Riau. Tapi ternyata yang jadi tanding cuma bapak-bapak. Acara disekolah adalah pertandingan permainan tempo dulu seperti potok lele, galah,tali merdekadll. Untuk siswa Presentasi Mind Map (Metode belajar cepat,paling canggih) oleh Johand Yoga 84, Bedah buku Biografi Bpk.Sunaryaman Mustofa, Shalat Jumat bersama dng Khatib Tarmizi Firdaus di Mesjid Al-Akram yang dibangun alumni. Mulai hari ini los lambuang pasar ateh pindah ke korodor kiri dan kanan gedung belakang sekolah.. Sore jam 16, juga diadakan Rakernas IASMA . Angt 88 diwakili oleh Aidil Fitri hasilnya nanti akan dilaporkan oleh ketua.
Malamnya acara temu kangen alumni yang diisi dengan penampilan dari Iasma Riau membawakan tari indang dan lagu-lagu minang, yang diikuti oleh angt 60 an 70 an dan 80 an, penampilan Iasma Sumbar, penampilan perangkatan. Angkt 88 akan menyanyikan lagu top tn 88 nyanyinya Ikang Fawzi, tapi setelah saya dan Mimi browsing tidak menemukan lirik lagu tsb.(belakangn baru tahu ternyata Saf sudah menulisnya di millis). Akhirnya kami 88 batal tampil karn menunggu giliran terlalu lama. Malam itu wajah baru 88 banyak yang datang diantaranya Azizah Anas, Disenova,Lis, dll, kami melanjutkan ke pujasera di Bypass. Bintang malam itu adalah Joko Nawolo,.yang sekarang penampilannya lebih macho, tidak lemot lagi ( hihi sorry mas Joko)..Joko bergoyang samba…ai yaya…semua turun ,..duet Joko dan Nansy Suryati ..”cogok mancogok lah diak……..” serrru abis. Acara berakhir jam 1 malam.

Pagi Sabtu sebagai puncak HUT emas adalah pawai keliling jl tengah sawah, Sudirman, bioskop sovia, hotel hill, terus ke tembok,rumah potong,pasa banto, simp Mandiangin, lambau kembali ke SMA. Sepanjang jalan kami bertukar heboh dengan berbagai angkatan. Foto-foto sepanjang jalan.Saling ledek dengan berbagai angkatan, terutama angt 87 krn yang hadir cuma 10 orang. Sesampai di the hill angk88 memisahkan diri berkumpul di tangga the hill menonton pawai. Rombongan sepuh dibawa dengan bus terbuka. Band SMA dalam bus XL sebagai sponsor. Waktu band ini dekat kami semua 88 ikut bergoyang ria (lupa diri.com)…Serasa ABG lagi.

Sekembalinya peserta pawai acara dilanjutkan selingan lagu2 siswa dan alumni, main kim. Lembaran angka-angka dibagikan. Permainan dipandu UWO,…peserta antusias mengikuti dan menyimak angka yang disebutkan uwo. Menu makanan tradisional dilos lambuang ada kerupuk kuah, katupek kapau, cendol, lupis, pisang kapik, nasi kapau . Untuk nasi Kapau ini kami dibawa Nancy 89 istri Andi 88 ke Kapeh Panji..ipar yang baik bersedia mengantar kami makan siang. Acara lain bakti sosial operasi katarak, sunatan , donor darah, Promosi pariwisata, Lounching Mahligai Hidup dan lounching BPR.

Malam puncak acara diadakan di Convention hall Bung Hatta. Teman-teman yang baru datang Minda,Dina,Tedy Fawzi dan Ikhsan Husein. Jam 10 30 kami meninggalkan gedung menuju hotel Pusako untuk ngupi-ngupi (padahal yang diminta jus buah). Diiringi Keyboard, Minda,Nensy,Mimi ,Al, Patres dan Tedy unjuk kebolehan lagu era80 an: killing me softly duet Patres dan Wid , Surat cinta oleh Nensy, My way oleh Al. Malam itu ada 5 dokter yang ikut mangguncang hotel pusako.. Saya geli melihat I (Ikhsan) ikut berjoget agak canggung,…dipancing lagu kopi dangdutnya nensy…hati 2 saja I ntar kakimu patah lagi….Malam itu ada bbrp teman ketinggalan informasi tetap kongkow di The Hill,..akibatnya besok paginya mereka pada protes..apalaagi si Adek yang paling jengkel krn saya tidak menginformasikan …malahan saya tidak menjawab smsnya

Belum hilang kantuk pagi Minggu tgl 27 sebagi acara penutup 88 outbond di Ngarai Sianok. Kami sunguh terharu atas usaha teman-teman yang di Bukittinggi mewujudkan acara ini hingga sukses. Saya tidak tahu lagi siapa lagi nama teman2 baru apakah 88 atau 89 karena 89 juga bergabung diacara ini. Hanya warna baju saja yg berbeda kita adalah 1 sebagai alumni sma1. untuk acara reuni hut emas, secara langsung angt 88 memang belum banyak kontribusinya tdk seperti angkt senior….Insya Allah 5 atau 10 thn lagi ada diantara kita yang mau berkontribusi ke SMA1 memberikan sumbangsih tenaga dan pikirannya demi kemajuan SMA1.

Sekali lagi sukses acara 88 berkat teman2 yg di Bukittinggi,..terimakasih Patres (gak ada lo ga rame) ,Benny A (yg 3 hari ini bersama Susi meninggalkan anak2nya), Benny F , Geni ( yang sempat2nya masak agar2) dan teman-teman dibalik layar yg ikut mensponsori kita…..untuk outbondnya, acr di htl Pusako dan Pujasera…(anggap makan goreng di lapau kudo)

Sepotong Kisah si Gadis Pingitan

24 tahun silam, gadis kecil ini menghilang. Tidak seorang pun tau keberadaannya. Selama itu pula isu yang beredar kalau anak perempuan dari guguk randah ini tidak menyelesaikan SMA Karena keburu dinikahkan orang tuanya.Kami berasumsi bahwa teman kami yang pintar ini hidup dibawah kungkungan tradisi yang sangat kuat. Menikah dengan calon yang telah dipilihkan orang tuanya. Tidak pernah menikmati masa remaja yang riang gembira. Dan yang paling tidak bisa kami terima adalah teman kami ini harus berhenti sekolah.

Perjalanan hidup kemudian terus bergulir. Selama 10 tahun kami melanjutkan sekolah ,menikah dan membangun keluarga.Satu sama lain masih saling mengenang. Tapi kami tidak pernah tahu keberadaan sobat lama yang kami anggap menderita seperti Siti Nurbaya.. Dalam bayangan kami dia hidup terkurung dalam sangkar emas meratapi nasipnya sambil terus menerus melahirkan anak.

Tak dinyana tiba-tiba teman yang hampir terlupakan muncul di millist SMP. Kenangan lama terkuak..Memori yang sudah mulai samar-samar muncul bagai bingkai foto yang terpotong-potong. Kejadian satu terkenang tanpa sambungan. Lalu diingatkan lagi oleh teman lain menjadi 2 potong puzzle. Lalu teman lain melanjutkan potongan puzzle ke3, 4 ,5 dst..akhirnya jadilah sebuah gambar dalam bingkai kenangan indah.

Ada seorang gadis kecil berseragam putih biru, sakit perut hebat disekolah. Kelas kami gempar, mungkin teman kami haid yang memang selalu datang dengan rasa sakit. Tapi kenapa mukanya pucat pasi. Guru –guru juga terlihat panik. Maka kami berinisiatif membawa gadis kecil ini ke Rumah Sakit dengan bantuan sopir teman kelas kami yang lain. Kerisauan kami terjawab sudah , rupanya sang teman menderita usus buntu dan harus segera dioperasi.. Disini puzle agak samar-samar...... Seminggu kemudian teman kami ini sudah boleh pulang dari rumah sakit, lalu kami besuk. Hal kecil juga terencana, dalam kedatangan kami ini ada sebuah misi ”mulia” menyelundupkan ”sang pacar” kerumah si gadis...Tapi lagi lagi puzzle disini samar-samar apakah misi kami berhasil atau gagal. Yang paling terang adalah kedatangan kami dijamu hidangan lezat dimeja makan. Benar-benar lezat.Hal pertama yang ku ingat ketika kembali berhubungan di millist SMP adalah soal makan di Guguk Randah ini. Udara sejuk, rumah yang nyaman, perjalanan yang menyenangkan melawati lembah dan sawah sawah. Asam pedas daging adalah lauk yang paling ku ingat, bersama kerupuk udang seukuran piring. Aku sangat takjub dengan kebiasaan orang Guguk Randah/Tinggi, yang konon selalu menyediakan menu komplit untuk makan sehari-hari.Ada ayam/bebek, ada daging, ikan juga dengan berbagai olahan. Baik gulai atau goreng. Bagiku makanan seperti itu hanya ada diwaktu lebaran saja. Makanya hal itu masih teringat sampai sekarang.

Seperti kata kunci atau sandi, jika temanku ini mengenalkan namanya dimillist, hampir semua teman mengaitkan nama dia dengan nama pemuda ingusan ketua kelas kami. Itulah kata kuncinya teman bernama MUL yang mana yang dimaksud.Cerita singkat dan melankolis yang pernah ada dikelas 3B. Bagai cinta Samsul Bahri pada Siti Nurbaya yang berakhir tanpa sempat memperjuangkannya.

Malam minggu ini teman lama ku ini telah berada di Pekanbaru. Ternyata selama 18 th terakhir dia bersama keluarganya berdomisili di Tembilahan. 7 jam perjalanan darat. Dari Pekanbaru. Kami bertemu lagi setelah 24 tahun tidak pernah kontak. Apakah si Siti ini menjadi seorang ibu lelah karena capai mengurus anak sepanjang hidupnya. Atau seorang nyonya gemuk dengan segulungan lemak dipinggangnya.Ku lihat fotonya ketika teman 2 di Bandung dan Jakarta reuni pertama kalinya..tidak ada si gendut, tidak ada nenek sihir, apalagi muka menderita lahir batin. Hari ini kami berpelukan penuh tawa riang, didepanku ada ibu muda yang bahagia dan modis.Tawa renyah, cerita hangat lancar mengalir dari bibirnya. Aku yang selama ini menduga gadis kecil yang dipaksa nikah dan berhenti sekolah akan menua sebelum waktunya ternyata hal yang paling konyol.Ternyata temanku ini melewati masa sekolahnya menengahnya di Diniah Putri, sebuah pesantren. Dia tidak menyia-nyiakan kecerdasannya, menimba ilmu agama yang jauuuh lebih berarti ketimbang kami yang belajar duniawi saja selama bertahun-tahun. Tentunya ayahnya sangat bangga bercerita kepada Allah bahwa sebagai ayah dia telah menjalankan amanah sebaik dan semampu yang dia berikan. Mempunyai anak gadis yang patuh dan shalihah.Memberikan bekal yang baik untuknya di hari kemudian.

Hari ini aku belajar banyak tentang hal baru, tentang kehidupan, tentang menjadi tua dengan sewajarnya............. rasanya aku ciut dan kelihatan jauh lebih tua Saat aku teliti matanya,. terpancar hangat penuh kasih sayang, lebih banyak gurat lelah dimataku ketimbang temanku ini You are lucky woman....punya keluarga yang juga penuh kasih sayang,..modalnya hanya kesederhanaan hati dan kepatuhan...

Nayla Pindah


Hampir tiap hari Faiz cerita kalau teman sekelasnya Nayla akan pindah ke Jakarta. Menurut Faiz kalau Nayla pindah Faiz juga mau pindah.Waduh segitunya???
Nayla memang anak kecil yang cantik. Kulitnya putih bersih, pipinya bulat (tembem),dengan rambut lurus berponi ,mirip boneka Jepang.

Awal berteman dengan Nayla waktu Faiz sekelas di klas A. Semua anak dijahili Faiz. Dicubit,diludahi dan ditendang. Termasuk Nayla. Setelah beberapa lama mereka jadi berteman, apalagi Faiz juga sering “memalak” bekal sekolah Nayla. Tapi Nayla memberi dengan senang hati. Faiz akan cerita kalau Nayla hari itu memberinya permen. Besoknya cerita kalau mama Nayla juga memberi permen. Besoknya lagi papa Nayla ingin kenalan dengan Faiz.Lalu mengalirlah cerita seputar Nayla dan keluarganya tiap hari. Ada papa , mama dan Bang Fahri abangnya Nayla.

Aku penasaran apakah benar cerita Faiz akan kepindahan Nayla. Ternyata benar. Setelah beberapa kali ditunda keluarga Nayla akhirnya pindah juga. Malah papanya sudah di Jakarta sejak bulan Februari. Nayla yang cantik yang selalu jadi bahan cerita Faiz di rumah. Juga cara jitu untuk membujuknya kalau Faiz nakal. Biasanya ...Faiz nanti kakak cerita ke Nayla Faiz gak mau mandi, ancam kakak, maka Faiz buru-buru ke kamar mandi.

Faiz gak sudah sedih ya nak ,...besok masih ada Nayla yang lain

Perubahan


Waktu demikian cepat berlari. Tak terasa kami sudah mulai beruban, kulit mulai mengendor dan mulai ada kerutan samara. Makin terasa tua saat putra putri mulai aqil baliq. Pertama Fikri yang makin hari suaranya semakin serak.. Badannya makin cepat tinggi. Baru kusadari dia lebih tinggi dari ku. Agak sulit kalau aku melingkarkan tangan merangkulnya.
Siang ini aku juga seperti tersengat ketika Fira melaporkan kalau putri ku ini mendapat haid yang pertama. Ekspresinya tersenyum bangga bahwa mulai hari ini dia telah menjadi wanita. Tapi batinku linu,...aku harus bagaimana menjaga, apakah seperti kristal, seperti boneka, atau biarkan dia tumbuh sebagai mana dia harus tumbuh.
Untunglah dizaman sekarang anak-anak perempuan sudah sedari dini dipersiapkan menghadapi perubahan yang akan terjadi pada dirinya. Bagaimana harus bersikap, bagaimana cara membersihkan diri. Sehingga anak-anakpun lebih terbuka.
Sebagai ibu aku tinggal menunjukkan bagaimana cara memasang pembalut, membuangnya, membersihkan (mandi) jika haid sudah selesai. Seiring waktu tentu aku juga harus memberi pengarahan bagaimana harus bergaul dengan lawan jenis, apa yang harus dijaga , dan bagaimana mencitrakan diri sebagai muslimah yang tidak hanya memakai kerudung saja.
Yang paling aku heran sekaligus bangga, saat Fira les mengaji, aku mempermisikan pada ustadnya bahwa Fira off dulu baca Quran, Fikri bertindak layaknya Ustad mengajak Fira untuk membaca hapalan surah saja. Beberapa hari Fira tidak berpuasa Fikri tidak bertanya atau mengolok. Semua berjalan seperti hal yang biasa. Wah, kemajuan zaman ataukah memang anakku yang bersikap dewasa dan pintar bahwa manusia akan melewati beberapa fase dalam kehidupannya. Tidak selayaknya menjadi bahan olokan.
Sesuatu yang berbeda dengan yang aku terima dulu. Aku harus sembunyi membuang pembalut. Atau saat tidak ikut berpuasa aku sering diolok-olok abang.....Dan haid menjadi hantu yang tak boleh disebut namanya dirumah, biar aku guling-guling kesakitan, papa akan menanyakan lewat mama kalau-kalau haid ku tidak beres.
Jadi ibu dari anak perempuan menyenangkan, kita bisa sharring, kemana-mana bisa kompak, memilih baju dan asesoris bisa saling memberi ide. Tapi ada perasaan was-was yang entah apa mulai aku rasakan