Saat ini kebaya bukan lagi busana milik kaum priyayi,
nyonya-nyonya, atau busana agung yang hanya bisa dikenakan saat menikah atau
wisuda. Para disainer seperti berlomba menciptakan kebaya agar membumi, bisa
dikenakan diberbagai kesempatan dan usia. Booming kebaya memang dibawa oleh
disainer kondang Anne Avantie. Bahan brokat dengan payet swarosky, sepertinya
idaman para selebrity ketika mereka nikahan . Tapi masih banyak desainer lain
yang konsisten dengan tema masing-masing.
Mengupas “kebaya” rasanya aku bukan ahlinya. Tapi jauh
dilubuk hatiku yang paling dalam dan tersembunyi di dunia yang gelap gulita,
bersemayam keinginan untk memakainya. Kenginan nyeleneh ketika moment sacral
telah kulewati. Namun some day I ll be .
Kembali kemasa ….Dulu ketika mau wisuda di tahun 1993, aku
melirik ke bahan brokat untuk dibuat jadi sepotong kebaya. Zaman itu jika wisuda wajib
hukumnya mengenakan kebaya, konde, kain yang di wiron dan selop. Membayangkan
sanggul segede tampi beras nangkring dikepalaku, membuat nyaliku berkebaya
surut. Betapa tidak leherku yang kurus harus menopang kepala dengan beban
sepinggan. Lalu lilitan kain berwiron selama hampir 12 jam juga menyurutkan
minatku. Bukan itu saja, konon bagi yang berbadan rata kita harus menggunakan
under wear khusus, untuk menyumpal pinggul dan dada. Emoh lah kalau begitu. Lebih
baik aku tampil beda dengan baju kurung dan sanggul kecil dari rambut sendiri
plus sepatu yg waktu itu pertama kalinya ku miliki, high heel setinggi 7 cm
Merk Aigner yg masih tersimpan sampai sekarang. Terpaksa impian berkebaya
dicoret dari daftar hidupku.
Konon kebaya identik dengan wanita bertubuh montok, yang
pantas mengenakannya. Tapi tidak begitu dengan Sundari Soekotjo. Cantik Ayu,..Seolah-olah jika memakai kebaya bisa sim salabim se ayu Mba Sundari. Keinginan
untuk tampil seanggun Sundari Soekotjo muncul, lalu seketika padam. BB masih
berkisar di angka 40 an, bak selembar papan. Jariknyapun masih menakutkan. Melilit
ketat dan kalau melangkahkan kaki harus
menyilang-nyilang.
Lalu muncullah para disainer masa kini dengan kebaya
modern dengan bagian bawahnya bisa
berupa rok. Bisa dilihat di kebaya rancangan Awi Arai Pinang. Jarik ketat tidak
mutlak lagi. Model kebaya juga bervariasi. Bisa terbuka dan tertutup. Nah ini
banyak dipakai pengantin berbusana muslim. Teman ku yang punya wedding
organizer memiliki koleksi yang cantik-cantik. Satu hal yang paling
membanggakan dalam evolusi kebaya, justru kelihatan bagus dipakai wanita
bertubuh kurus. Lihat saja para peragawatinya Anne Avantie seperti Indah Kalalo.
Remaja pun tetap girly dengan kebaya babydoll atau lengan pendek. Hal ini aku lihat sewaktu FarewelNight sekolah Fira.
Mcnya yang siswi kelas 8 memakai kebaya encim putih dengan rok A batik kacang
goreng. Siswi tersebut mengenakan jilbab tapi tidak keliatan seperti ibu-ibu,
lalu ada lagi yang mengenakan kebaya lengan pendek hitam ahh cantiklah
pokoknya.
Saatnya telah tiba. Dengan bahan brokat ungu ditangan, aku
memantapkan langkah ke tukang jahit specialis kebaya yang ada di Pekanbaru.
Merogoh kocek sedikit dalam demi selembar kebaya berpayet, berlengan lonceng
dan aksen obi. Ini hasil diskusi 1 jam dengan tukang jahit untuk hasil akhir
hampir 6 bulan lamanya. Yippiee.. setelah menunggu hampir 2 dekade, kebaya impian
akhirnya bisa kukenakan. Tapi apa yang kurasakan???? Lengan gatal-gatal dan
kesemutan, sesak napas, dan gerah. Tragisnya lagi kebaya itu
hanya bersembunyi dibalik jubah berwarna hitam. Hingga acara berakhir semua
kancing kebaya terpaksa kulepas. Agar kulitku tidak melepuh kepanasan, perlu
semilir angin didalam dan diluar, walaupun AC berhembus kencang. Kebaya oh
kebaya, kenyamanan tetap diatas segalanya….
Wakakakakkkkk.... Kebaya oh kebaya judulnyaa. Kebayaku cuma satu, kupakai tiap kondangan di Pku biar tampil beda aja. Tp jahitinnya dulu di Jogja. Penjahitnya pinter, dikasih tekukan samping, kalau tambah endut tinggal buka aja. Jariknya juga dibikin rok berkaret. Asal aku nggak mecahin rekor 100kg tetap bisa muat. Furingnya dikasih yg bagus jd gak gatel & aku gak pake korset, males la sesak.
BalasHapusAhaaiii, lusi kebayanya asyik banget bisa di stel...punya ku kok gatel ya...sekali-kalinya memiliki dan memakai eeehh tersiksa
Hapus