Undangan ke Baitullah (13)


Kisah unik di Makah

1 Pangeran Arab

Ketika berkesempatan untuk santai sejenak menyusuri teras hotel bintang 5 seperti Hilton atau Tower Zam-zam, tetiba ada pria bersurban kotak-kotak merah yang keceh badai,..aku langsung nyeletuk,...inilah pangeran Kerajaan Arab. Dan oooooooooooooh ternyata,..doi adalah supir taxi!. Lalu dikali lain suamiku nunjukin foto pria muda tampan masih dengan surban kotak merah dan gamis yang rada ngepas, menunjukkan si empunya badan  adalah gymer, maka aku pun menebak kalau bliau adalah si pangeran Arab (lagi),.. ternyata oh ternyata...bliau adalah pengawal imam shalat kami.
 
Note: Jenis taxinya adalah Camry

Sebelum pulang ke Indonesia muttowif kami megingatkan ke ibu-ibu jamaah bahwa kalau sudah kembali ke tanah air, ceritanya jangan lebay. Misalnya di Makah melihat malaikat atau titisan nabi Yusuf datang atau ceria aneh lainnya. Karena memang yang dilihat itu manusia yang tampan,..nggganteng, cuakep. Nah gitu deh, ibu-ibu pada mesem.

Begitu juga dengan bapak-bapak, jangan bilang kalau sudah bertemu bidadari yang nanti bakal jadi jodohnya di surga. Karena rata-rata yang dilihat itu wanita bercadar hehe

2.(Tukang) Emas Jahanam.

Dulu waktu mama naik haji,pulangnya bawain oleh-oleh gelang dan cincin emas cantik. Sering disebut emas Dubai. Kebetulan cincin tsb sudah patah dan diganti dengan emas Indonesia. Jadi kepengen beli Emas Dubai pas lagi ke Arab. Ngintip-ngintip sudah dilakukan sejak dari Madinah. Tapi yang dipajang itu rata-rata ukuran jumbo. Jempol aja masih kedodoran.


Berharap dapat berlian
 Waktu di Mekah, tiap hari tiap waktu shalat pasti lewat didepan toko emas tersebut. Kalau udah sampai disana,...pasti aku jalannya mulai pelan, berdiri dulu didepan etalase, sementara suami mau buru-buru berlalu. Suatu hari setengah memaksa, kami masuk juga, tanya ini, itu,..masih saja ga ada yang muat,..kalau ada ukuran kecil, modelnya biasa saja, tidak menarik bagi ku. Entah mungkin bosan, penjualnya nanya-nanya ke suami..pakai bahasa tarzan  dan ingris. Kira-kira..... istri mu berapa orang?,..maka dijawablah 1 sambil nunjuk. Trus si penjualnya bikin kode,,jempol kebawah,..dia punya istri 4. Lalu mereka bisik-bisik.. dijamin si hubby yang bahasa Inggrisnya payah, pasti bingung,..tapi anehnya  kok malah ketawa-ketawa.

Acara beli emas gagal sudah.Selain udah eneg melihat gelang dan kalung yang segede gambreng, Aku juga curiga dengan gelagat suami yang cengar-cengir gak jelas itu.

Selepas dari toko emas tersebut,.. jika mampir di toko lain, si hubby nih sering ngeloyor ke pojokan, lalu ditunjukan pemilik toko parfum Hajar Aswad,..atau kali lain ditunjukkan si pemilik toko minyak penumbuh jenggot,..Hmmm ,,,apa sih yg dicari?. Pasti sesuatu yg ngeres nih. Soalnya setiap ngumpul sama bapak-bapak lain pasti seru dengan urusan minyak hajar aswad lah, batu apalah..

Jawabanya baru kudapat setelah sebulan balik ke Indonesia. Gegara dapat cerita dari si bos dikantor bagaimana pengalaman  umrahnya sewaktu mendapat hadiah menjadi kepala sekolah berprestasi nasional. Diantara orang- orang berprestasi tersebut ada yang kebelet ingin membeli sesuatu untuk obat “nganu”. Namanya batu Jahanam”. Mereka berburu kepelosok toko, Dapatlah batu tersebut yang harganya sektar 120 real. Pengalaman pak Bos ini aku ceritakan di rumah. Suami ku langsung terbahak ... rupanya yang dicarinya selama ini sesuatu yang bernama jahanam itu,.. tapi keliru sebut menjadi Hajar Aswad. Alhamdulillah lidahnya diplintir oleh malaikat untuk selalu menyebut batu mulia dari surga tersebut. Bukan batu dari neraka jahanam..

(hhh dasar si kromosom xy,..si tukang emas jahanam).

3.Sedekah

Terima Sadaqoh
 
 
Orang-orang  Arab terbiasa bersedekah. Biasanya di dalam mesjid atau dipelataran selalu ada saja yang membagi-bagikan makanan/minuman seperti kurma, kacang, teh jahe, kopi. Yang bersedekah kopi, lengkap disediakan cangkir kertas mini. Ada juga yang bersedekah tasbih, sajadah dll. Apalagi kalau hari jumat, sedekahan bisa seperti ada hajatan.

Beberapa teman bercerita pengalamannya dapat sedekahan sajadah,..malah sampai 2 kali. Dia jadi heran,.. lalu diledek sama suaminya mungkin karena sering terlambat shalat. Ada lagi teman lain yang dapat sedekah uang 10 real,..lalu kami olok-olok itu karena kurang sedekah waktu di Indonesia.

Pengalaman aku dan suami ditempat shalat kami yang berbeda pun demikian. Suami sering menerima sedekah berupa kurma, ada yang butiran adanya juga yang packing. Nanti punya dia diberikan ke orang lagi karena kebanyakan. Giliran kami kalau membagikan camilan Indonesia selalu ditambahi dengan kata ...snack from Indonesia special for you””. Senang kalau ada yang menerima apalagi minta tambah. Sambil ngacungin jempol. Sampai kami memaksa polisi bersurban (kali ini kapok mengira mereka adalah pangeran Arab) menerima sumpia udang.

Lain hari, karena sudah dekat mau pulang ke Indonesia, semua stok camilan yang dibawa dari Indonesia  harus dihabiskan/bagikan. Kami mulai memilih orang-orang yang kira-kira membutuhkan. Pilihan jatuh pada jemaah yang sepertinya tidur diemper mesjid atau emperan toko. Dilihat bajunya yang lusuh dan  kulitnya juga kusam. Termasuk pada tukang sapu dan tukang sampah.

Selesai sudah,..lalu kami kembali “tawaf”disekitar supermarket been dawood. Pada suatu toko makanan, kami sedang memilih kira-kira makanan apa yang akan dibeli,..eh tiba-tiba disodori 1 kotak seorang, makanan berupa nasi kuning dan ayam saus. Penjualnya dengan muka datar mengatakan Halal”...halal.. Kami kaget, dan rencana beli makananpun dibatalkan. Kami duduk di pinggir trotoar memandang kedua kotak yang masih hangat tersebut.

“Mungkin kita disangka gembel oleh penjualnya?”...tanya ku pada hubby.

Lalu dijawab:

“mungkin... tadi waktu bersedekah biskuit dengan memilih orang dengan kriteria yang merendahkan,..bisa saja sama dengan yang dipikirkan orang yang memberi kita”.....

So............ jangan berprasangka buruk

 
4.    Lobang tikus

Dalam orientasi lapangan rasanya sudah hapal nama dan lika-liku untuk sampai ke bawah lampu start to tawaf. Kalau masuk dari pintu 58, turun eskalator sekali belok ke kanan, sampai deh ditempat yang diinginkan. Biasanya kami berpisah di bawah lampu mulai tawaf itu dan nanti janjian ketemu disana lagi. Pokoknya shalat tepat di depan kakbah baik dari sisi rukun yamani, rukun syamii,lebih mantap lagi kalau dapat didepan multazam..pedomannya tetap lampu awal tawaf. Nanti keluar mesjid lewat pintu 58 itu lagi.

Berikutnya kami coba masuk lewat pintu sebelahnya eh tapi kok tibanya dilantai atas? Memutar sampai 1 putaran belum ketemu juga eskalator. Padahal pintu sebelah loh.. coba melihat situasi, ternyata eskalator ada diseberang koridor yang kami lewati alias di jalur Syai,..begitu ketemu eskalator, kami masih harus turun dua kali belum bisa ke lantai dasar sejajar kakbah. Apalagi jalur tersebut sudah mulai ramai dan ditutup. Terpaksa kehilangan tempat favorit.



Pada kesempatan lain karena agak terlambat kami tidak bisa masuk pintu 58 dan 59 karena di monitor sudah tertulis crowded, maka kami memutar ke pintu 93 . Disini kembali kehilangan lokasi setelah berputar-putar layaknya orang tawaf.

Kesimpulannya, dimana kami biasa masuk, jangan pindah kelain pintu, seperti tikus yang keluar masuk rumah. Kalau lobangnya ditutup tikusnya bingung?
 
 
Euforia dan Heroiknya perjalanan spritual yang tak terlupakan ini.  Tulisan ini mudah-mudahan tidak bermaksud riya, namun sebagai kenangan pribadi, yang jika dibaca lagi rasa" ini tidak mudah hilang.
 
Semoga teman-teman/sahabat dan sanak saudara dapat segera berkunjung ke Baitullah. Tempat yang membuat kita selalu rindu untuk kesana lagi. Doa - doa yang Insha Allah di ijabah
 
Semoga kami diberi rezeki dan kesempatan untuk datang lagi sekeluarga, dan kelak kuota haji menjadi leih pendek.
"Allah tidak memanggil orang yang mampu, tapi memampukan orang yang mau

 

 Ă„amiin.........................................

 

 

 



 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar