Liburan keluarga

Merupakan agenda tahunan di kantor kami untuk libur akhir tahun dengan membawa keluarga masing-masing. Tujuannya untuk menjalin keakraban dan rasa kekeluargaan antar keluarga. Tiap tahun sensasinya berbeda. Destinasi tujuan wisata selalu Sumatera Barat yang menjadi pilihan. Karena sebagian besar kami berasal dari Sumatera Barat, setelah family trip bareng, sebagian ada yang melanjutkan liburan dengan orang tua atau keabat di kampung.
Tahun ini agak berbeda, dimana kali ini kami menggunakan bus pariwisata, sehingga para suami yang menjadi supir dapat relax aka duduk manis di bus.

Perjalanan dimulai tanggal 23 Desember 2017 jam 7.30 pagi dari  Pekanbaru menuju Padang. Kecepatan bus berkisar di 40 km/jam karena rapatnya kendaraan menuju Sum Bar. Jam 12 siang kami sudah memasuki kabupaten Lima puluh kota di Sumatera Barat, tepatnya di daerah Tanjung Pati. Disini aroma kemacetan mulai terasa. Lepas dari kota Payakumbuh menuju Bukittinggi mulai lancar dengan kecepatan 30 km/jam, padat merayap. Kemacetan terjadi lagi di dalam kota Bukittinggi hingga kotobaru. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 ketika kami mengisi makan malam di RM Aia Badarun. Artinya dari kota Paya Kumbuh ke Desa Kotobaru memakan waktu 9 jam!. . Maka dengan sisa kegembiraan hari ini kami tiba di penginapan Kota Padang jam 24.30 sehingga total waktu tempuh sekitar 15 jam. Padahal normalnya waktu tempuh Pekanbaru Padang adalah 8 jam

Pagi hari dikota Padang, gerimis mengiringi kami menuju Dermaga Perahu motor yang dikelola oleh TinTin Guesthouse. Begitu sampai di Bungus, matahari cerah menyambut kami yang akan menyeberang ke Pulau Sirandah tempat menginap selanjutnya. Semua ceria diatas kapal motor bepenumpang 30 orang yang kami isi 24 orang + tukang perahu dan tour guide. Kapal motor bermesin 2 supaya melaju. Ombak agak tinggi dibanding kedatangan saya pada bulan oktober lalu. Tapi anak-anak tetap gembira, berfoto, mengambil video, berceloteh apa saja. Menurut pengelola, cottage di Pulau Sirandah yang akan kami tempati belum bersih, jadi kami diarahkan main dan makan siang dulu di Pulau Pasumpahan. Cuma saya dan pak Kabid yang penah ke pulau ini, jadi peserta lain apalagi anak-anak hanya patuh saja kemanapun dibawa yang penting bisa main air laut.

 

Di Pulau Pasumpahan ini anak-anak dilarang main air dulu, takut kelamaan padahal masih ada 2 pulau indah lain yang harus kami nikmati. Hal ini menuai protes para abegeh , mereka sudah gatal ingin menyebur ke laut dan main banana boat,..Hhhhhh dikira kalian saja yang kepengen, kami para emak juga loooh.


Selesai pengambilan foto dan makan siang, tour guide tidak bisa menghalangi hasrat yang menggebu peserta tour untuk melihat pulau Sirandah.
Kapal melaju pelan, angin berhembus sepoi-sepoi. Pulau Sirandah berada paling luar diantara gugusan pulau-pulau yang berada di Teluk kabuang/ Bungus. Dari pulau Pasumpahan kami melintasi pulau Sikuai yang pada tahun 90 sangat terkenal dengan pulau yang hanya dinikmati para eksekutif. Lagian pada waktu itu saya pun masih mahasiswi, jadi tidak terlalu tertarik untuk wisata pulau. Saat ini hotel dan restoran yang konon mewah itu telah rusak dan barangnya dijarah tangan tak bertanggung jawab. Dan kabarnya akan dibangun ulang investor dengan membangun resort mewah dengan menancapkan tiang penyangga pada rumbu karang di pesisi pulau Sikuai tersebut, Dan kabarnya lagi hal ini dilaporkan oleh salah seorang wisatawan ke mentri Susi Pujiastuti. Tauu kan hal ini membuat berang ibu mentri dan meminta menghentikan proyek tersebut.

Kembali ke pulau Sirandah, pulau yang sangat indah dengan pasir putih yang lembut dan air yang biru bening. Siapapun pasti tergoda untuk menghambur ke hamparan air birujernih ini, sejenak lupa kalau tidak bisa berenang. Tapi jangan khawatir karena kita telah dilengkapi pelampung. Yang kebiasaan berenang pakai benen boleh naik pangkat sedikit.. Kami tidak sabar ingin mengganti pakaian dan menaruh barang di cottage warna warni yang telah kami sewa. Kamarnya nyaman, masing-masing cottage diisi dengan 2 bed besar, ruang ganti dan kamar mandi. Tempat tidur dilengkapi sprei dan 2 bantal + Bed cover yang dilapisi, ala hotel bintang..hanya fasilitas kamar mandi shower nya tidak bisa digunakan dan pintu kamar mandi tidak bisa mengatup, sehingga harus diganjal sesuatu untuk menutup pintu.

Tidak sempat berlama-lama menikmati kamar yang dilapisi lantai parquet, saya dan anak-anak langsung lari ke laut,..(baru sadar, kalau saya satu-satunya emak yang nyebur,..eh jadi malu). Sementara saya jadi pengarah bola dulu, untuk ditendang ke arah laut yang anak-anak berebut berenang mengejarnya. Lagi asyik bermain, tour guide mengarahkan kami segera naik kapal menuju pulau Pagang untuk melanjutkan berenang disana dan wisata underwater,...Tareeeeeeeeekkk.........Ulasan mengenai pulau Sirandah dan paketnya dapat dilihat di link ini atau ini


Mendekati pulau Pagang, semua mengucapkan kata takjub, indahnya ciptaan Yang Maha Kuasa. Kalau saya pribadi, melihat beberapa pulau ini pulau Pagang lah yang mencuri hati saya, yang mampu membuat kita berimajinasi minimal menulis puisi untuk mengungkapkan keindahannya..Tekad makin bulat untuk bersahabat dengan laut dengan mencoba paket apapun yang ditawarkan. Berenang, bercanda, main bola, banana boat, menyelam. Semua menikmati..
Tak terasa waktu semakin sore, saatnya kami kembali ke pulau Sirandah.
 
 

 
 Waktu terasa berjalan cepat, sampai di pulau Sirandah lagi sudah waktunya magrib. Terjadi kegaduhan karena air keran di kamar2 kami berhenti. Padahal waktunya membilas badan dan bersiap shalat, hal ini perlu jadi perhatian pengelola bahwa air ini adalah sarana yang sangar vital penunjang semua aktivitas dan kebersihan.
Menjelang makan malam terhidang, buat mengganjal perut kami menggoreng pisang kipas yag telah disediakan dari Pekanbaru. Berbekal kompor gas portable mini lengkap dengan panci penggorengan dan sodet, maka mulailah aksi para emak dalam hal masak-memasak. Gorengan laris manis. Tak lama makan malam pun terhidang dengan lauk ikan kerapu goreng cabe hijau,  jengkol balado, sayur tumis kol, ayam lado merah. Celingak-celinguk mencari pesanan khusus kami ikan kakap bakar. Ternyata tourleader punya rencana lain untuk memberi kejutan, bahwa barbeque dilakukan jam 11 malam,....sayang mata sebagian besar peserta sudah 5 watt dan menyerah dibawah selimut. Kebetulan malamnya turun hujan. Yang tinggal para "sepuh " dan 5 ABG. Ikan kakap merah segar dalam bumbu sedang dibakar. Tiba-tiba serombongan pemuda-pemudi datang membawa suasana panas. Mereka mulai overacting. Kami yang masih bersama ABG langsung mohon diri ke tourguide kami bahwa tontonan itu tidak layak untuk anak-anak kami dan minta ikannya diantar ke cottage kami saja.
Jadilah barbeque ikan kakap bakar 'dihajar 'orang yang masih terjaga. Ada pepatah kuno minang yang menyebutkan "urang lalok makanan urang jago ". So,,,ikan yang manis gurih meluncur indah ke lambung masing-masing sebagai penghantar tidur.
Esok pagi, gerimis masih menemani kami di pulau Sirandah sejak semalaman. Tapi tidak menyurutkan para emak untuk melanjutkan menggoreng pisang kipas lagi. Anak-anak belum bangun, mungkin lelah berenang dilaut seharian. Tak ada ampun oleh ustad kami semua harus bangun untuk shalat subuh. Kami tawarkan ke anak-anak untuk berenang lagi, ternyaa hanya Faiz yag masih mau,..hah yang lain malah asyik degan gadgetnya masing-masing. Jam 6 kami berjalan mengelilingi pulau untuk melihat pulau penyu. Kami mengira disana ada hewan penyu, ternyata disebut pulau penyu karena pulaunya yang berbentuk penyu. Kecele... Di depan pulau penyu tehampar Samudra Hindia. Benar saja bahwa pulau Sirandah ini adalah pulau paling luar dalam kawasan teluk. Kalau air laut sedang surut, pengunjung bisa berjalan menuju pulau penyu. Namun pagi itu pulau Sirandah dan pulau penyu terpisah dengan air setinggi lutut orang dewasa. Anak-anak  tidak ingin bermain air lagi. aneh ya mereka
Sarapan dan makan terakhir kami di pulau Sirandah yang disediakan pengelola. Jam 10 pagi kami akan c/o dari pulau. Cuaca kurang bagus, hujan deras membuat gelombang agak tinggi. Tapi kalau tiak ada angin/badai, kapal motor masih direkomendasikan untuk melaut. Hanya 2 kapal motor yang merapat ke dermaga Pulau Sirandah. Kapal bepenumpang baru dan kapal yang akan menjemput kami. Sedikit khawatir dengan cuaca pagi yang hujan, kami mengarungi teluk. Mesin bekecepatan penuh, ombak mengayun kapal naik turun, oleng kiri kanan,,,,,,,,,,brrrrrr mencekam. Ada 2 perahu yang berpapasan. Tiba-tiba mesin mengecil dan perahu berhenti. Rupanya serah terima barang dengan perahu motor lainnya. Makin mendekati pesisir Bungus hati kami mulai tenang. 2 orang penumpang menangis,..hhehe....ketika sampai di Dermaga, banyak calon penumpang lain memperhatikan kami, termasuk da Al pengelola dan guide kesayangan kami bernama Oka menatap kami dengan muka khawatir. Alhamdulillah tidak semuanya terlihat indah,...namun disitulah kita selalu merasa dekat dengan sang pencipta.
Saatnya balik ke Pekanbaru, sama halnya dengan kedatangan, balikpun terhadang macet dibeberapa titik.  Berangkat jam 11 tanggal 25 Desember 2017 dari Padang, sampai di Pekanbaru jam 9 pagi tanggal 26 Desember 2017.
 

Kau adalah bayangan Ku

Putri kecilku si keriting sudah memasuki semester V. Tentu sudah bukan anak kecil lagi. Rasanya baru kemarin dia mencubit-cubit siku ku kalau mau tidur, sekarang jangankan uyel-uyelan sebelum bobok,..hee ..malah aku dilarang masuk kamarnya 😢.
Ajaib,.. aku makin sering kehilangan barang dan ketahuan barang tersebut sudah berpindah lemari. Awalnya kehilangan pembalut, setelah itu mulai kehilangan bedak, lotion,..lalu lipstick. Terakhir ini baju-baju juga sudah pindah ke lemari si upik.
Okay,...karena kamu sudah menginginkan pernak-pernik tersebut, kita jadwalkan beli kebutuhan mu tiap bulan seperti pembalut, bedak, deodoran, lotion dan lipstick !
Lucunya anak sekarang,.. untuk pembalut,..berani terang-terangan minta duit buat beli ke ayahnya,...eh ngelunjak,...nitip belikan juga kadan-kadang dengan alasan udh malam,....Tak bisa menolak ya papi,..dengan muka manyun ngegas vario ke warung terdekat, segera beli pembalut....

Dalam hal mematut diri,..semuanya ditiru,..ya warna, merk, model dan ala...style ku. Aku suka warna soft,...ikuuut,...lagi senang pakai gamis, .ikuuut,..mix n match ikuuut.

Takut bawa kendaraan,..eh ditiru,..untunglah engga separah emaknya ,..yang baru bisa bawa motor ketika berumur 36 tahun! Dapat SIM A umur 40 tahun dengan jam terbang menyetir kalau kepepet saja. Dengan sedikit paksaan si gadis sudah punya SIM C/A semenjak semester 1 kuliyah.Tapi bolak balik ke kos annya tetap minta diantar jemput,..kurleb sama

Bersama teman-temannya juga selalu riang,Seperti tak ada beban, tak ada permusuhan, tapi sering mengeluh masalah tugas kuliah dan duit jajan pas-pasan 😀

Sebulan ini kamu sudah mulai magang, sesuai dengan program di kampus mu. Kebetulan dapat magangnya di BTN yang ada di dekat rumah,..1 kecamatan.. Tiap malam pantengin lemari ku memilih baju apa yang mau dipakai besok pagi,..sook dipilih. Padu padan, putih, kemeja,..atau batik...dan milih batiknya yang ntuuuu,...yang emak pakai buat hari-hari penting saja . Padahal emaknya hari-hari berseragam,..dan pakai batik yang itu sekali-sekaliiiiii saja biar gak cepat rusak,..nak....harganya mihiil di kantong emak..

Karena ukuran body masih 11/12 dengan si gadis,...nah itu dia,...makin kesini,..aku jadi melihat diri ku dalam cermin... banyak yang bilang kalau kami mirip, ..karena kau adalah bagian dari diri ku


 

Kami Bersama Ibu Ellly Risman

Kekuatan para emak"", begitu teriakan dari bu ibu yang aktif di sosmed.
Sejak Sarot dan maknyuss, peran ibu-ibu mulai menampakkan pengaruhnya. Termasuk berita satu ini mengusik kuali dan panci ikut bereaksi atas aksi segelintir bocah-bocah penggemar K Pop di bentengi mak-maknya yang juga penggemar akut Korean style 



 .Baca :Suara Hati Ibu yang Memiliki Nurani, Dukungan untuk Bu Elly Risman

Sejujurnya kami (aku dan si gadis ) juga penggemar drama korea dan K pop. Mulai sajian drama bertema kerajaan tempo dulu sampai drama modern yang menguras air mata, tanpa tarian. Setel TV pada jam jam tertentu ,...tidak ada yang bisa interupsi. Begitu juga dengan acara girl band atau boyband nya yang ayu-ayu,..memukau .. khusus Girl Band SNSD atau girl generation,..wo wooow ini favorit kami, karena punya latar belakang yang sama yaitu kuruuuuuss. Tariannya sederhana tapi enak dipandang, selain cantik-cantik, wajah inosen, kurus,...wahh pasti bedalah saama goyangan pnyanyi dangdut  baik ngebor maupun ngecor, atau bebek atau drible wuihihiii ini mah ngeri banget ...yalch bikin asam lambung naik.
Nah bu Elly Risman, dalam sebuah berita  Sebut SNSD Simbol Seks. hmmmmm seolah-olah tampilan si barbies ini mengundang syahwat...Karuan para K popers meradang...Tapi apa iya bu Elly asal nyablak atau kurang update seperti yang beliau cuitkan dalam permintaan maafnya?

Yang namanya selera kan bisa berubah ya,..kalau tadinya suka melihat penampilan K Pop,..makin kesini sesuai pertambahan usia penyanyi, mereka juga makin berani,...maka sesuai perkembangan usia dan pengetahuan anak gadis ku ,..kami pun mulai jengah melihat busana penampilan penunjang mereka.. Apapun penampilan yang berbau paha dan dada pasti kearah kemaksiatan,..ayolah ibu-ibu penggemar K Pop mulai menyaring mana yang pantas ditonton anak-anak kita.
Jangan sampai termehek-mehek mengidolakan, padahal ibu Elly Risman yang memang pakar dan peneliti masalah sosial  ini sampai tertatih - tatih memperingatkan IBU-IBU ,.. untuk hati-hati mendidik putra-putirnya dari racun adictif pornografi

Seperti copian tulisan Elly Risman: “Banyak Orangtua yang Tak Siap Jadi Orangtua”,...betul ibu,..menjadi orang tua tidak ada sekolahnya...Kalau kita salah mendidik lalu ditegur pakar parenting,...ya tinggalkanlah kesalahan tersebut.

Lalu ada tulisan ibu Elly yang membuat kita sebagai IBU harusnya khawatir yang amat sangat dengan ini Kerusakan Otak Akibat Pornografi Mirip Mobil Ringsek Akibat Benturan Keras

Hidayatullah.com—Kerusakan otak akibat pengaruh pornografi di mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), hasilnya sama dengan kerusakan pada mobil saat tabrakan keras. Demikian penjelasan r Elly Risman, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah hati Jakarta.
Menurut Elly Risman, Pree Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut direktur yang mengarahkan kita.
“Nah pada saat anak kecil dan melihat pornografi si direkturnya belum bisa melarangnya karena belum matang, maka orangtuanya lah yang harus menjadi direktur bagi si anak, tapi mengapa sekarang orangtua malah memberikan anak gadget, HP, dan akses internet secara bebas?”ucap Elly Risman dalam acara seminar parenting bertema “Tantangan Mendidik Anak di Era Digital” yang diselenggarakan SD Integal Luqman Al Hakim Surabaya belum lama ini.
“Setelah melihat pornografi, maka gambar visual pornografi itu akan dikirim ke otak bagian belakang, disebut juga respondent. Karena respondent ini belum berfungsi maka anak akan kaget,” ujar Elly.
Jika respondent tersenggol maka dia akan mengeluarkan hormon yang namanya dopamin. Dopamin itu akan mengeluarkan zat yang akan membuat anak merasa senang, nikmat,bahagia, dan membuat anak kecanduan, ungkapkanya.
Karena itu, menurutnya candu pornografi itu membuat orang menjadi dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang.
Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi.
“Ketika anak melihat satu kali pornografi maka dia ingin dua, tiga, empat kali lagi,” ujar Elly Risman. Ketika gambar pornografi sering melewati PFC, maka bagian yang menyimpan moral dan nilai, membuat perencanaan hidup ini, akan menciut, mengecil dan akibatnya dorongan seks akan tidak terkendali , karena mata tidak bisa ditahan, otak menjadi rusak dan ketagihan seks.
“Proses melihat pornografi dengan bersetubuh sama, jadi anak yang melihat pornografi mereka bersetubuh dengan gambar –gambar,” ujar Ibu yang pernah mengikuti pelatihan parenting di USA ini.
Menurutnya selain hormon dopamin yang berproduksi hormon norepinephrine juga akan keluar. Hormon norepinephrine berfungsi sebagai pembeku memori kenangan yang detail.
Seperti seorang istri dengan bagian-bagian-bagian tertentu suaminya, begitu pun sebaliknya. Hormon norepinephrine biasanya keluar setelah bersetubuh. Selain norepinephrine, otak juga akan mengeluarkan hormon oksitoksin. Ini adalah adalah hormon mawadah wa rahmah. Hormon yang mengikat antara suami dan istri.
Tapi jika anak yang bersetubuh dengan gambar maka hormon ini akan mengikat anak tersebut dengan gambar porno yang telah dilihatnya. Makan anak dan orang dewasa yang sudah candu pornografi maka susah menyapihnya.
”Nah setelah mencapai klimaks, maka akan keluar hormon serotonin, hormon ini yang membuat relax dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya.
Karena itu, ia berharap pada orangtua menjaga anak-anak agar otak mereka tidak rusak sebelum kesiapan peran seksual yang telah diciptakan Allah Subhanahu Wata’ala untuk mereka telah siap dan halal.
Menurutnya, begitulah jahatnya bisnis pornografi menjadikan anak sebagai sasaran tembak empuk, karena mereka ingin anak itu rusak dan menjadi pelanggan pornografi seumur hidup.
Aktivitas Pacaran
Selain pornografi yang mengaktifkan hormon seksual, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pacaran. Karena itu, ia sangat menyayangkan film-film remaja saat ini begitu vulgar mengajak anak untuk berpacaran dan berhubungan seks secara bebas. Karena itu, kewaspadaan orangtua terhadap serangan pornografi sangat di harapkan.
”Jangan hanya mengaharap kepada sekolah yang mengajari nilai-nilai agama pada anak, namun orangtua harus berperan aktif membangun moral agama pada diri anaknya sendiri, ” ucapnya.
Kembalikan peran Ibu dan Ayah pada tempatnya. Dan para orangtua harus lebih dulu hadir dalam kehidupan anaknya, bukan mereka yang punya kepentingan bisnis pornografi yang hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Sebab anak-anak yang jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang dimasuki oleh industri pornografi.*/Samsul Bahri

Sudahlah anak-anak dan para ortu;..mari kita terus belajar kepada ahlinya


 

Ramadhan Kali Ini

 
 
Dalam kehidupan kita tidak ada yang sama. Usia akan berubah menjadi lebih tua, anak-anak akan tumbuh dewasa, karir akan naik , dan sebagainya. kalau kita tetap sama dengan hari-hari atau tahun-tahun kemarin artinya kita adalah orang yang merugi.
Begitulah saat ini si sulung kami berada di kota lain. Si gadis tinggal di kos annya di dekat kampus, tinggallah kami beritiga menikmati sahur, berbuka dan tarawih. Untunglah teknologi saat ini , yang jauh terasa dekat berkat video call. Kami masih memantau keadaan mereka seperti  saat berbuka seperti apa walau perbedaan jam berbuka.
Bersyukur semua dalam keadaan sehat, gembira menikmati hari-hari baru mereka bahkan  si nenek dan kakek di kampung pun baik-baik saja menikamati Ramadhan dalam "kesendirian"mereka.
 
Mengintip dunia maya, wah wah perang pemikiran masih berlanjut. Masih muncul tokoh-tokoh panggung sandiwara, bintang socmed baru, perseteruan antar suporter dan fitnah-fitnah. Merinding kalau membacanya. Ada anak remaja yang diblowup media secara intens, akan pemikiran liberalnya. Seakan menggiring pembaca untuk setuju atas pemikiran anak baru gede yang untuk mengatupkan rahangnya saja masih kesulitan. Pemikiran yang sedang dinaikkan kelasnya ke kelas perguruan tinggi ternama.. wusshhh ternama...
Lalu apa kabarnya si bocah jenius penemu tenaga listrik dari pohon kedondong? Disaat Indonesia sedang gencar-gencarnya mencari tambahan pemasukan negara, mestinya makin banyak masyarakat Indonesia yang berinovasi menciptakan sumber daya yang tidak membebani pemerintah seperti listrik negara, air negara dll, Sehingga negara tidak lagi mengincar-incar tabungan atau kekayaan pribadi rakyatnya. Konon jika rakyat memiliki tabungan diatas 200 juta juga akan dipajakin lagi,..hmmm jadi mirip-mirip zaman VOC nih.
 
Dari mimbar dakwah saat tarawih di mesjid, para penceramah yang menginformasikan pesan-pesan pemerintah agar kita kembali berpegang teguh pada Pancasila, dasar negara Indonesia. Tapi untunglah sang ulama tidak membaiat kami dengan kata-kata
"Saya Indonesia, Saya Pancasila"
Karena dalam keseharian kami rakyat Indonesia (asli) telah tertanam nilai-nilai pancasila dari setiap sila-silanya, Insya Allah bertauhid,beradab, penuh persaudaraan, dan adil.
Namun pesan yang tersirat adalah betapa mirisnya keadaan Islam di tempat yan mayoritas muslim, terjadinya ulama di kriminalisasi, tokoh politik yang bersebarangan dengan penguasa dibusukkan, isue sentimen agama dengan pencitraan bahwa pimpinan muslim adalah koruptor. Fitnah sengaja ditebar. Dan ini seolah - olah kembali ke zaman Nasakom,
 
Dari balik jendela dapur, kami berdoa
Rabbanaa La tajálna fitnatanlillazii na kafaruu wagfirlana  rabana innaka anta l 'ázizul hakiim 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Merantau

Alkisah,...
Di sebuah negri Minang Kabau, anak-anak lelaki tidak tidur di rumah orang tuanya. Tetapi beajar mengaji dan silat di surau. Hingga masa remaja .. pemuda itu akan pergi merantau setelah bekal"hidup"nya yang diperoleh dari orang tua, guru/ustad, ninik mamak dan alam semesta.

**********

Di zaman sekarang tidak ada lagi belajar di surau atau belajar dengan alam semesta atau paham akan kearifan lokal. Namun,.....naluri merantau tetap ada disetiap darah pemuda Minang.
Saatnya akan tiba ketika anak tidak menjadi asuhan kita lagi karena sudah beranjak dewasa . Sedih, bangga ,khawatir, bercampur aduk.

Perantauan  di seberang pulau telah disambangi,..beberpa bulan kemudian,... tanah harapan baru pun memanggil di seberang pulau satunya lagi..
Merantau lah Nak".... Semoga harapan selalu indah di depan mu
Kami hanya berdoa,.. semoga pilihan mu ini adalah yang terbaik, Ridha orang tua In Shaa Allah akan melindungi sepak terjang ananda di perantauan.

*****

 
 
Hik...hik...hiks
Emak sok tegar tapi alay,...merantaunya nak bujang  masih di Indonesia kok,  yaitu pulau Kalimantan,..hmmm dimana ya,... Banjarmasin atau Samarinda. Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Samarinda ada di Kalimantan Timur,.
Saya kira, bapak-bapak itu paling tegar kalau anaknya merantau. Hehh ternyata casingnya saja yang tegar,...dalam hatinya galau.
Disaat saya sudah siapkan mental jauh-jauh hari untuk mengantar si buah hati hendak merantau,,..nanti tak ada tangis bombay,..atau nasihat panjang lebar,...diam-diam,.....si bapak udah pesen tiket buat nganterin nak bujang sampai Jakarta,... What?. Di balik kalimat petuah gagah perkasa tersimpan sejumput hati yang resah. Ketika si bujang harus berpisah kelain pulau
 
 
Sungguh norak,...nganterin anak yang udah segede ituuh,...dengan agenda tersebunyi reunian . Lihat saja muka jutek pangeran ku,..yg keseell dan maluuu,...bapak e pake futu-futu segala di depan pesawat,...piuhhh..
 
 
 
 

Seolah belum cukup,..dari sekedar mengantar,..malah berkesempatan untuk mengangkangi Jakarta sambil ngecek, sudah berapa orangkah yang terjun dari puncak Monas?...(Agenda Lain)
 
Dan yang lebih membuat Fira kheki adalah acara kongkow di KUTARBAK . Soalnya kalo di Pekanbaru kami suka dilarang ngopi-ngopi di Sturbuck.Nah kontradiktif dan tidak konsisten kan?
Nah kalo disini pangeran ku seneng nih,...punya papi keren,... Handehh anak abak
 
 
 
 
 
Itulah sesi pelipur hati , anak bujang akan merantau. Dan kami ayah bunda mu tak henti berdoa untuk yang terbaik bagi kalian bertiga.
Ketika maut menjemput, hanya 3 amalan yang akan menyertai kita:
1. Sedekah jariah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Doa anak yang saleh